Oriflame With Tiar

Oriflame With Tiar
Agustus 2014 at Duri Sidikalang

Selasa, 22 Februari 2011

Nasi Grombyang Khas Pemalang – Indonesia



Suatu ketika saya pergi mengunjungi teman di Pemalang sebuah kota kecil di pantai utara Jawa Tengah. Teman ini mengalami musibah beruntun yaitu sehabis ibunya meninggal maka tak lama kemudian ayahnya pun menyusul meninggal, oleh karena itu maka saya memutuskan untuk menyempatkan waktu mengunjunginya.

Saya membawa mobil pinjaman dari adik saya dan berangkat berdua dengan seorang teman. Perjalanan di siang hari bolong yang panas lumayan melelahkan apalagi saya mengemudi sendirian dan tidak ada yang menggantikan. Rasa kantuk pertama yang lumayan kuat saya rasakan di penghujung akhir jalan tol Cikampek. Oleh karena itu saya memutuskan untuk istirahat dan tidur sebentar di peristirahatan di antara kumpulan truk-truk.

Setelah badan segar barulah sya melanjutkan perjalanan dan hari mulai sore. Sepanjang jalan setelah Cikampek yang mengherankan adalah jalanan selalu saja macet dan beriringan. Ternyata penyebabnyaadalah selalu saja ada perbaikan jalan atau jembatan. Rasanya hal itu terjadi terus sejak puluhan tahun yang lalu ketika saya kecil. Jadi entah kapan selesainya perbaikan-perbaikan seperti itu. Bila dipikir-pikir kemacetan panjang di jalan panturan tersebut pastilah sangat merugikan dari segi pemborosan bahan bakar minyak dan pemborosan waktu tempuh bagi kendaraan-kendaraan niaga. Hal itu membuat saya tidak kuat lagi dan memutuskan untuk beristirahat lagi di Inderamayu dan Cirebon.

Selepas Cirebon maka jalanan mulai lancar dan ngebut. Apalagi dengan adanya jalan tol Kanci. Selepas jalan tol tersebut maka mulai memasuki jalan biasa namun tetap ngebut karena selalu berbalapan dengan bis malam antar kota. Setiap kali disalip oleh bis malam dalam kecepatan tinggi maka mobil saya yang kecil dan enteng ini terasa oleng terkena kibasan angina yang dibelah oleh bis tersebut.

Menjelang malam hari barulah kami memasuki kota Pemalang. Sebetulnay tujuan akhir kami masih jauh lagi ke luar kota yaitu ke selatan setelah melewati hutan jati yang panjang yaitu ke desa Wanarata. Saya memutuskan untuk beristirahat di sebuah terminal kecil angkot. Karena hari sudah malam maka terminal tersebut kosong. Namun warung-warung makan di sekelilingnya tetap buka walaupun relative sepi pengunjungnya. Disitulah saya mencoba mencari makanan khas Pemalang. Rupanya ibu pemilik warung tersebut tahu maksud saya lalu dia menawarkan hidangan nasi Grombyang. Rasanya lumayang enak dimakan dalam keadaan masih panas. Rasanya gurih sedikit asin seperti nasi rawon. Isinya adalah nasi di mangkuk yang diguyur dengan kuah panas agak hitam seperti rawon dan bercampur daging tetelan dengan daun bawang dan seledri, nikmat rasanya bila dimakan dengan kerupuk atau emping. Dan bila masih kekurangan lauk maka disediakan sepiring penuh sate jeroan dan telur puyuh yang cukup dibayar pertusuk yang kita ambil saja. Sehabis makan rasanya badan jadi hangat dan berkeringat karena rasanya panas oleh bumbu lada dan rempahnya.

Setelah itu kita melanjutkan perjalanan lagi ke selatan hingga ke luar kota Pemalang. Diperjalanan kita masih membeli camilan lagi sebagai teman dijalan agar tidak ngantuk. Dan camilan khas sana adalah Tahu Tegal yaitu tahu goreng tepung yang diisi taoge, renyah dan gurih rasanya hingga rasanya ingin beli lagi. Selain itu ada banyak juga cdemilan di pinggir jalan yaitu Kue Bantal yang diisi dengan kacang hijau. Sambil saya terus mengemudikan mobil ke selatan maka saya pun juga mencicipi cemilan ke dua tersebut. Kota pemalang terletak di tepi pantai sehingga kita setiap hari bisa bebas masuk ke pantai yang dipagari kawat dengan harga masuk yang murah. Pantai Widuri namanya dan pantai itu di permukaan pasirnya banyak terdapat kepiting rajungan kecil-kecil sambil diselingi dengan banyaknya ubur-ubur besar sebesar paying yang banyak terdampar di sana. Sementara tujuan saya adalah menjauhi laut ke pedalaman selatan yang banyak hutan jatinya menuju kea rah gunung Slamet. Kini hutan jati tersebut menanti dalam kegelapan hitam dan kelam harena belum ada penerangan jalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar